Oleh: Tutur Zudistira Simamora
Isu corona masih belum beralih, keselamatan dunia
terancam, keberadaan manusiapun terancam dengan sangat cepatnya bertumbuh
menginfeksi, 1 (satu) per 1 (satu) lalu dapat menginfeksi seluruh dunia dan yang
paling meresahkan belum ditemukannya obat, antivirus, dan vaksin dari virus
ini. Bangsa kita sedang berperang melawan virus corona. Semua pihak bergerak
dalam satu komando untuk mengatasi pandemi COVID-19 dan displin masyarakat
juga sebagai faktor utama untuk memutus mata rantai pandemi COVID-19 yang
sedang terjadi saat ini. Presiden Joko Widodo menghimbau semua elemen
masyarakat agar mengumandangkan semangat gotong royong untuk memutus rantai
virus corona ini.
Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah diterapkan, Pembatasan Sosial Berskala Besar merupakan bagian dari respon kedaruratan kesehatan masyarakat untuk mencegah meluasnya penyebaran penyakit COVID-19, PSBB yang dimaksud meliputi peliburan sekolah, tempat kerja, kegiatan keagamaan dan tempat umum ini merupakan keputusan yang tepat, kita dianjurkan untuk belajar dari rumah, bekerja dari rumah,beribadah dan bermain di rumah masing-masing. COVID-19 mengajak dunia kembali ke hal-hal yang mendasar.
Wabah dan penyakit ini mempengaruhi cara berpikir kita, dunia dilema dan penuh ketidakpastian, bahkan tidak sedikit yang berfikir apakah ini akhir dunia? Apakah alam sedang marah?, dll. Saat ini kesabaran kita sedang diuji, kebersamaan kita di uji dan bahkan akal sehat diuji. Sudah saatnya kita bergandeng tangan, menjawab tantangan.
Disiplin mengikuti himbauan pemerintah, dan tetap menggunakan SOP COVID-19 seperti tinggal di rumah, menghindari kerumunan, menghindari kontak fisik,dan tetap menjaga jarak dengan batas sampai 2 meter lalu waspada saat menggunakan barang bersama kerena terkadang virus menempel pada gagang pintu, pegangan tangga, Atm dan tempat umum lainnya, rajin cuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir selama 20 detik, apabila memang mengharuskan untuk keluar rumah harus menggunakan masker, dan apabila kita baru balik dari bepergian keluar kota kita wajib isolasi diri selama 14 hari merupakan salah satu perbuatan nyata dalam memutus rantai penyebaran virus corona, tetapi ada saja yang tidak mengindahkan himbauan pemerintah, yang bahkan sangat meresahkan petugas medis yang merupakan garda terdepan dalam melawan virus corona atau kita sebut saja sebagai PAHLAWAN KEMANUSIAAN. Pembatasan sosial tidak dilakukan dengan penuh tanggung jawab, karena itu himbauan terkadang tidak cukup, dan harus menggunakan kekuatan pemaksaan, karena di Indonesia masyarakat yang terkena dampak corona semakin banyak dan semakin meresahkan.
Oleh karna itu pemerintah perlu mengambil langkah tegas, cepat, dan terukur, seperti menyiapkan tenaga medis, menjamin kesediaan logistik karena PSBB bisa berjalan dengan baik salah satunya ada pengaman sosial ekonomi, lalu menyiapkan rumah sakit karana saat ini kita butuh bukan rumah sakit rujukan yang gerak dan ruang isolasinya terbatas, kita butuh RS yang khusus menangani COVID-19 dan juga menyediakan alat pelindung diri petugas medis, masker, hand sanitizer dan juga keterbukaan informasi.
Pemerintah tidak diam, negara hadir, tapi pasti harus mendapatkan dukungan masyarakat, kesadaran masyarakat, kedisplinan kita adalah bagian yang sangat terpenting bagi kita dalam manghadapi COVID-19. Karena pemerintah memiliki kebijakan untuk memberikan prioritas kesehatan untuk semua kebutuhan terkait penanganan COVID-19. Jadi jika merasakan demam, batuk, atau kesulitan bernapas segera cari bantuan medis. Karena virus ini penularanya cepat dan dapat membahayakan keluarga dan juga lingkungan sekitar kita.
Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah diterapkan, Pembatasan Sosial Berskala Besar merupakan bagian dari respon kedaruratan kesehatan masyarakat untuk mencegah meluasnya penyebaran penyakit COVID-19, PSBB yang dimaksud meliputi peliburan sekolah, tempat kerja, kegiatan keagamaan dan tempat umum ini merupakan keputusan yang tepat, kita dianjurkan untuk belajar dari rumah, bekerja dari rumah,beribadah dan bermain di rumah masing-masing. COVID-19 mengajak dunia kembali ke hal-hal yang mendasar.
Wabah dan penyakit ini mempengaruhi cara berpikir kita, dunia dilema dan penuh ketidakpastian, bahkan tidak sedikit yang berfikir apakah ini akhir dunia? Apakah alam sedang marah?, dll. Saat ini kesabaran kita sedang diuji, kebersamaan kita di uji dan bahkan akal sehat diuji. Sudah saatnya kita bergandeng tangan, menjawab tantangan.
Disiplin mengikuti himbauan pemerintah, dan tetap menggunakan SOP COVID-19 seperti tinggal di rumah, menghindari kerumunan, menghindari kontak fisik,dan tetap menjaga jarak dengan batas sampai 2 meter lalu waspada saat menggunakan barang bersama kerena terkadang virus menempel pada gagang pintu, pegangan tangga, Atm dan tempat umum lainnya, rajin cuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir selama 20 detik, apabila memang mengharuskan untuk keluar rumah harus menggunakan masker, dan apabila kita baru balik dari bepergian keluar kota kita wajib isolasi diri selama 14 hari merupakan salah satu perbuatan nyata dalam memutus rantai penyebaran virus corona, tetapi ada saja yang tidak mengindahkan himbauan pemerintah, yang bahkan sangat meresahkan petugas medis yang merupakan garda terdepan dalam melawan virus corona atau kita sebut saja sebagai PAHLAWAN KEMANUSIAAN. Pembatasan sosial tidak dilakukan dengan penuh tanggung jawab, karena itu himbauan terkadang tidak cukup, dan harus menggunakan kekuatan pemaksaan, karena di Indonesia masyarakat yang terkena dampak corona semakin banyak dan semakin meresahkan.
Oleh karna itu pemerintah perlu mengambil langkah tegas, cepat, dan terukur, seperti menyiapkan tenaga medis, menjamin kesediaan logistik karena PSBB bisa berjalan dengan baik salah satunya ada pengaman sosial ekonomi, lalu menyiapkan rumah sakit karana saat ini kita butuh bukan rumah sakit rujukan yang gerak dan ruang isolasinya terbatas, kita butuh RS yang khusus menangani COVID-19 dan juga menyediakan alat pelindung diri petugas medis, masker, hand sanitizer dan juga keterbukaan informasi.
Pemerintah tidak diam, negara hadir, tapi pasti harus mendapatkan dukungan masyarakat, kesadaran masyarakat, kedisplinan kita adalah bagian yang sangat terpenting bagi kita dalam manghadapi COVID-19. Karena pemerintah memiliki kebijakan untuk memberikan prioritas kesehatan untuk semua kebutuhan terkait penanganan COVID-19. Jadi jika merasakan demam, batuk, atau kesulitan bernapas segera cari bantuan medis. Karena virus ini penularanya cepat dan dapat membahayakan keluarga dan juga lingkungan sekitar kita.
Meskipun sudah ada upaya pencegahan dari pemerintah, dari diri kita sendiri juga harus ada upaya pencegahan secara mandiri yakni dengan cara menjaga pola hidup sehat seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar di rumah dan pekarangan, makan vitamin seperti buah dan sayur-sayuran, olahraga yang cukup, berjemur dibawah sinar matahari paling tidak 15 menit setiap harinya.
Saat kita bepergian keluar rumah kita harus mencegah penularan virus di rumah yaitu dengan cara setelah sampai di rumah langsung mandi, keramas dan ganti baju, jangan langsung tidur atau bermain dengan keluarga sebelum mandi, jangan menggantung baju yang telah dipakai tetapi langsung letakkan di tempat baju kotor atau langsung di cuci.
#BersatulawanCOVID-19, #Jagajarak, #Dirumahaja
Numpang promo ya gan
ReplyDeletekami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*