Oleh :
Rizky Pratama
Corona Virus Disease
2019 (COVID-19), siapa yang tidak tau dan belum mendengar tentangnya, kerena
dalam beberapa bulan terakhir ini virus ini begitu menebar teror bagi keberadaan
umat manusia, benda renik tak kasat mata dengan penularan begitu cepat dan
masif, Virus Corona (COVID-19) menyerang kekebalan tubuh (imunitas) manusia,
apabila ada komplikasi penyakit akan
berakibat fatal hingga berujung dengan kematian, ini menjadi hal serius bagi
semua Negara untuk mengantisipasi penyabaran virus ini.
Asal muasal Virus
Corona (COVID-19) diduga berasal dari
pasar ikan Huanan yang berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) ini memiliki masa inkubasi maksimal 14 hari, yang
menyebar melalui kontak fisik, media barang yang sudah terkontaminasi orang
yang positif terkena virus corona dan melalui udara melewati aerosol orang yang
positif virus corona, gejala yang ditimbulkan seperti pilek, sakit tenggorokan,
batuk, demam, dan sesak nafas hingga pada tahap yang lebih serius menyebabkan
pneumonia.
Virus Corona
(COVID-19) tanpa disadari sudah merubah tatanan sosial masyarakat, sebuah
kegiatan yang mengundang orang banyak pun tidak relavan lagi dilakukan, kini
dunia seperti berukuran luas rumah serta tempat teraman bagi setiap orang untuk
sejenak melepas rutinitas melelahkan, saatnya keluarga menghabiskan waktu
berkumpul di rumah saja, tidak dianjurkan lagi untuk menghabiskan waktu diluar
guna menghindar terkontaminasi orang yang terinfeksi Virus Corona (COVID-19).
Masyarakat dibuat
gundah gulana dengan kondisi saat ini, aktivitas yang bebas saja tidak lagi bisa
dirasakan, rencana yang ingin dilakukan jauh-jauh hari harus diurungkan,
dibulan ini para perantau harus menunda mudik agar tidak membawa Virus Corona
(COVID-19) ke kampung halaman, juga menghindari pemudik sebagai fasilitator
virus menyebar ke orang tua dan sanak saudara, apalagi orang tua lanjut usia yang lebih rentan terinfeksi. Walaupun ditubuh
si pemudik gejala yang ditimbulkan tidak kelihatan karena sistem imun yang
mampu menetralkan reaksi virus, tetapi dalam tubuh orang tua lanjut usia sangat
rentan karena memiliki sistem imun lemah, apalagi yang memiliki riwayat penyakit, tercatat pada usia
lanjut sangat beresiko kematian terinfeksi Virus Corona (COVID-19) sangat
besar.
Tampaknya akan lama
memulihkan keadaan saat ini, pergejolakan sungguh sangat di rasakan warga dunia
dalam beberapa bulan terakhir, menunggu vaksin antivirus yang tak kunjung ada
kabarnya, sampai kapan Virus Corona (COVID-19) ini terus eksis dimuka bumi dan
mengahantui seluruh warga dunia, begitu kira-kira pertanyaan yang berkecamuk di
pikiran.
Keberadaan warga dunia saat ini, layaknya menjadi tahanan
Virus Corona (COVID-19) dengan membatasi aktivitas ruang gerak masyarakat,
apakah kita harus takluk dengan ancaman virus ini, benarkah dunia sudah
dikuasai Virus Corona (COVID-19) sepenuhnya, kita tidak akan dapat merubah
keadaan sekarang, tapi rasa optimis tidak pernah padam, melihat tenaga medis yang
berjuang di garis terdepan melawan Virus Corona (COVID-19) rela tak dapat
berkumpul dengan keluarga, ini sepatutnya didukung dengan masyarakat yang
cerdas serta masyarakat bijak dalam menaati peraturan yang sudah ditetapkan.
Kini tidak ada yang
bisa disalahkan, apalagi protes pada keadaan hanya dengan bergenggaman tangan
kita mampu keluar dari masalah yang pelik ini, mari melakukan gerakan hidup
sehat dengan prilaku hidup bersih dan sehat kunci utamanya, dengan begitu kita
ikut berpartisipasi dalam membantu mengatasi Virus Corona (COVID-19).
Penyebaran Virus
Corona (COVID-19) secara masif dan global (pandemi) begitu meresahkan warga
dunia ini, dalam banyak kasus angka kematian begitu besar dan menjangkiti semua
kalangan masyarakat, baik dia kaya maupun miskin tak luput dari infeksi virus
ini. Kekhawatiran terjangkit Virus Corana membuat pola tingkah laku manusia pun
berubah drastis, dengan terus menaati protokol kesehatan yang dianjurkan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia seperti menjaga kebersihan tangan,
tidak menyentuh wajah, menerapkan etika batuk dan bersin, menggunakan masker,
jaga jarak, isolasi mandiri, dan menjaga kesehatan.
Dilansir pada KOMPAS.com
protokol kesehatan memiliki prosedur. Pertama, selalu menjaga kebersihan tangan
dengan cairan pencuci tangan atau hand sanitizer, apabila permukaan tangan
tidak terlihat kotor. Namun apabila tangan kotor maka bersihkan menggunakan
sabun dan air mengalir. Kedua, jangan menyentuh wajah apabila tangan belum
bersih, sebisa mungkin hindari menyentuh area wajah, khususnya mata, hidung,
dan mulut agar virus tidak masuk ke dakam tubuh. Ketiga menerapkan etika batuk
dan bersin terlepas apakah kita terkontaminasi virus corona atau tidak. Keempat,
menggunakan masker wajib dipakai apabila berpergian ke luar rumah. Kelima, jaga
jarak juga dikenal dengan istilah physical
distancing, untuk menghindari terjadinya kontaminasi virus dari orang ke
orang lain, kita harus senantiasa menjaga jarak dengan orang lain minimal 1
meter. Keenam, isolasi mandiri yang bertujuan untuk secara sadar dan sukarela
melakukan isolasi mandiri di dalam rumah, apabila mengalami gejala demam,
batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan sesak napas. Ketujuh, menjaga kesehatan
bisa dilakukan dengan menjaga kesehatan fisik saat didalam rumah maupun diluar
rumah dengan berjemur disinar matahari pagi selama beberapa menit, mengonsumsi
makanan bergizi seimbang, dan melakukan olahraga ringan.
Keadaan saat ini bisa
dikatakan dengan istilah (new normal),
dengan menyesuaikan pola hidup yang tentunya ini bertujuan untuk meningkatkan
kepekaan masyarakat kepada kesehatan, dengan kondisi seperti ini diharapkan
masyarakat bisa beradaptasi untuk tetap menjalankan aktivitas ditengah penyebaran Virus Corona (COVID-19).
Numpang promo ya gan
ReplyDeletekami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*