Oleh : Dewinia Halawa
Gambar
1. Rumah Keluarga Mama Andri
Sebagai salah satu peserta
latihan kepemimpinan kader (LKK) Perhimpunan Mahasiswa katolik Republik
Indonesia (PMKRI) Cabang Palangkaraya, maka sayapun ikut serta dalam kegiatan live in yang dilaksanakan pada tanggal 31
januari-2 februari 2021 di Kelurahan jingah, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten
Barito Utara. Dalam kegiatan ini jumlah keseluruhan sebagai peserta LKK ada 18
peserta yang sebagiannya berasal dari Cab.Banjarmasin. Kemudian kami dibagi
perkelompok dimana setiap satu kelompok terdiri dua orang. setelah itu, kami
disuruh setiap kelompok untuk melakukan analisis kehidupan sosial dan analis
kehidupan keluarga selama 3 hari. Lalu saya dan teman saya Rizky Pratama
langsung diarahkan dan disuruh oleh panitia untuk mencari salah satu rumah umat
stasi jingah atas nama mama Andri dengan ciri-ciri banyak anjing disamping
rumah. Kemudian kamipun langsung bergegas untuk mencari rumah mama Andri, dan
akhirnya kami bisa menemukan lokasi rumah tersebut tepatnya di RT.04.
Sesampainya dilokasi Rumah mama Andri kami langsung di sambut dengan baik dan
dianggap seperti anak sendiri
Dirumah yang sederhana
keluarga tersebut hidup dan tinggal bersama bapak Rolin dan Mama Andri. Mereka
dikarunia 5 orang anak, tiga perempuan dua laki-laki. Anak pertama sudah lulus
kuliah serta lulus PNS dan sekarang bekerja menjadi guru, anak kedua masih
duduk dibangku kuliah semester akhir, anak ketiga duduk dibangku sekolah
menengah atas kelas dua, anak keempat masih duduk dibangku SD kelas empat, dan
anak ke lima masih berumur tiga tahun.
sehari-hari mereka hidup
layaknya keluarga-keluarga lain yang pada umumnya, dimana pekerjaan Bapak Rolin
sebagai pekerja di kebun sawit dengan pendapatan perhari kurang lebih 3 ton
buah sawit seharga 250 perhari. Dan mama Andri bekerja sebagai petani karet
dengan pendapatan kurang lebih 60 kg perminggu dengan harga yang tidak menentu.
Namun, setelah bercerita panjang dengan mama Andri dan Bapak Rolin mereka
mengatakan bahwa pendapatan mereka sering sekali tidak menentu bahkan ada
saat-saat mereka mengalami krisis ekonomi. Katanya, itu disebabkan oleh curah
hujan yg menyebabkan tidak bisa menyadap karet, panen yang tidak menentu,dan
juga masih adanya oknum-oknum yang melakukan pencurian karet bahkan kata mama
Andri sendiri ini sering sekali terjadi. Berkaca dari peristiwa tersebut
khususnya untuk oknum-oknum yang melakukan pencurian karet maka yang menjadi
solusi utamanya adalah dengan mengadakan pos kamling untuk keamanan dan juga
memelihara anjing untuk menjaga sekitaran rumah dari pencurian.
Gambar 2. Suasana Kebun Karet
Namun, ada satu hal yang
membuat saya bangga, senang, bahkan terharu bisa bertemu dan tinggal dirumah
mereka selama 3 hari. Yaitu dibalik keterbatasan finansial dan hidup terkadang
serba kekurangan. Bapak Rolin dan mama Andri mengatakan bahwa ini tidak menjadi kendala utama dalam menyekolahkan
seorang anak sampai kejenjang yang lebih tinggi karna katanya yang lebih utama
adalah mensyukuri apa yang kita punya saat ini tanpa harus mengada-ngada,
mempunyai prinsip hidup yang kuat, bertahan dalam keserdehanaan, mengutamakan
pendidikan anak, dan tidak memprioritaskan harta katanya “harta paling berharga adalah ketika seorang anak bisa menggapai
cita-cita” untuk mengangkat harkat atau martabat keluarga.
Gambar
3. Membersihkan Halaman Rumah Keluarga Mama Andri
Hal inipun saya secara pribadi
sebagai seorang mahasiswa tidak bisa berkata apa- apa,saya hanya bisa mendengar
dan merenungi apa yang mereka sampaikan kepada kami saat itu. Karna itu memang
benar dengan sikap yang selalu bersyukur maka resiko pekerjaan selalu
dimudahkan, dengan tekad dan prinsip hidup yang kuat maka segala sesuatunya
yang kita anggap mustahil untuk tercapai maka bagi Tuhan tidak ada yang
mustahil, terus berani dan optimis bahwa semua permasalahan ada jalannya.
Gambar
4. Foto Bersama di Gereja Stasi Jingah
banyak game yang menarik di IONQQ
ReplyDeleteayo segera daftarkan diri anda :D
WA : +855 1537 3217