Kita tahu bahwa krisis ekologi semakin mengharukan
diwilayah kalimatan, kesalahpahaman dan kegagalan masyarakat dalam memahami
hakikat serta realitas alam menyebabkan sikap eksploitatif terhadapnya. Ada banyak
lahan masyarakat yang telah mereka jual kepada pihak perusahaan batu bara dan
sawit hal ini pula tak lepas karena kurangnya pendidkan masyarakat sekitar
sehingga dengan mudahnya menjual lahannya yang dari dulunya merupakan lahan
warisan nenek moyangnya.
Sehingga ini menjadi pembahasan yang sangat serius
bagi penulis dalam menyikapi permasalahan tersebut masyarakat harus
meningkatkan edukasinya terkaitan dengan menipisnya hutan Kalimantan tepat
tinggal flora dan fauna bahkan kita sendiri juga tinggal didalamnya. Kesadaran
akan hal itu sangat dirasa perlu untuk masyarakat Sehingga menjaga hutan tidak
hanya bermanfaat untuk meningkatkan kualitas lingkungan namun juga penting
dalam menunjang kualitas hidup dan perekonomian masyarakat. Sebagian besar masyarakat
Kalimantan menggunakan alam sebagai mata pencahariannya. Namun dalam kenyataannya
kesadaran masyarakat untuk menjaga hutan masih perlu terus ditingkatkan.
Masih banyak masyarakat yang belum sadar bagaimana
manfaat dan peran hutan bagi kehidupan mereka serta ancaman-ancaman yang
dihadapi oleh hutan kalimantan. Hutan tidak hanya menciptakan lingkungan yang
sehat namun juga mampu mengatasi tantangan perubahan iklim. Hutan juga solusi
alami untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan bencana alam seperti banjir,
tanah longsor bahkan ada Sebagian masyarakat yang sengaja membakar lahan hingga
terjadinya kebakaran dan kabut asap untuk pembukaan lahan sawit.
Edukasi adalah langkah yang sangat penting dalam upaya
menjaga sumber daya alam untuk generasi mendatang, sangat penting bagi masyarakat
untuk memahami krisis ekologi saat ini. Edukasi bukan hanya didapatkan dari
sekolah saja namun dari nenek moyang kita kala di masa lalu. Pola hidup berburu
dan meramu nenek moyang sangat tergantung pada kemurahan alam sehingga sangat
minim adanya intervensi manusia terhadap alam. Sehingga dirasakan perlu bagi
penulis untuk terus mewariskan pemahaman ini. kepada generasi selanjutnya agar
hutan selalu terjaga dengan cara membuat buku sejarah Kalimantan yang nantinya
akan diedarkan keperustakaan daerah, sekolah, bahkan diletakan dikantor desa
agar masyarakat dapat membaca dan mempunyai pemahaman akan kelestarian alam.
Tidak hanya itu membuat kamus berbagai Bahasa di Kalimatan, dan adanya mata
pelajaran muatan lokal yang mengajarkan kebudayaan sekitar, masyarakat harus
mempunyai rasa memiliki hutan dan alam agar tidak dengan mudah menjual lahannya
keperusahaan untuk membabat dan membuka lahan yang berdampak bagi kelangsungan
hidup flora dan fauna bahkan bencana alam yang semakin tahun semakin kita
rasakan. Harapannya Pendidikan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat
mengenai lingkungan dan dampaknya jika tidak menjaganya.
Penulis,
Cenurawiati
0 comments: