Belajar dari cerita seorang tokoh Alkitab mengenai kepercayaan dan kebenaran firman Tuhan, Yaitu Abraham yang selalu taat dan percaya kepada kebenaran Firman Tuhan, Abraham taat kepada Allah dengan mengorbankan anaknya yang tunggal.
Ketika Firman Tuhan datang kepadanya berupa sebuah perintah, Perintah yang tidak masuk akal yaitu membunuh anaknya sendiri dengan tangannya sendiri dan di korbankan kepada Allah.
Abraham yakin bahwa ia menyerahkan anaknya itu sebenarnya melambangkan bagaimana Tuhan Yesus di korban di atas kayu salib dan Abraham percaya bahwa Allah akan menyediakan berkat baginya, sebagai orang yg percaya kita juga harus percaya bahwa akan ada keselamatan di dalam pengorbanan yang sudah kita lakukan , karena barangsiapa yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
Dari pengalaman Tokoh alkitab yaitu Abraham disini saya ingin membagikan sedikit pengalaman saya , dulu saya mempunyai seseorang yang saya percaya , dengannya semua masalah saya ceritakan , tetapi dia malah meceritakan masalah yang sudah saya ceritakan ke orang lain yang seharusnya menjadi privasi antara kami. Disini saya merasa sakit hati dan sangat kecewa dan saya merasa sekarang kurang percaya lagi sama orang-orang apalagi menceritakan masalah pribadi saya, saya ingin mencurahkan isi hati saya, kekecewaan saya, kegembiraan saya dengan orang lain.
Tetapi sejak kejadian itu saya merasa tidak percaya lagi kepada orang-orag di sekitar saya walaupun kita menganggapnya sebagai teman dekat atau keluarga dekat. Tetapi belajar lagi dari peristiwa yang di alami oleh Abraham bahwa kita harus percaya di balik cobaan yang tuhan kasih baik itu mengenai kepercayaan atau masalah apapun Allah pasti menyediakan rencana terbaik untuk kita.
Dalam kasus seperti ini memang kita hanya bisa menjadikannya sebagai pelajaran bahwa menceritakan semua masalah kita aplagi yang berhubungan dngan privasi itu adalah tindakan yang kurang tepat. Saya juga menyarankan untuk teman-teman sekalian, jangan mudah percaya begitu saja dengan teman walaupun itu teman dekat sekalipun, karena orang yang kamu anggap sebagai teman bisa jadi orang yang paling berbahaya buat kamu kedepannya.
Dalam kehidupan ini iman tidak bisa di sembunyikan. Mari kita memanifestasikan iman kita dalam kehidupan ini dengan sebuah ketaatan kepada Firman Tuhan dan kepercayaan kepada Tuhan.
Penulis
Fabiyana Dasoge (Anggota Muda)
Penulis
F
0 comments: